“ |
Huh ... capek nya berdiri 45 menit di lapangan sekolah!!!” gumamku sambil menaiki tangga menuju kelasku. Sebentar lagi pelajaran IPA, aku cepat-cepat berlari menuju kelas. Tiba-tiba ... GUBRAK!!! Aku terjatuh dan aku tidak tahu kenapa penyebabnya. Musuhku Kamila menertawakanku. Aku berdiri dengan lutut yang berdarah. “Auuwh ... “ ucapku lirih.
Aku menatap mata Kamila dengan perasaan yang sangat menyebalkan. “Mil, kamu itu ya sudah membuatku jatuh sampai begini? Ayo, sekarang kamu antar aku ke UKS!” ucapku kasar.
“What!! Aku tidak mau mengantarkan orang yang bau kucel kayak kamu?” balas Kamila. Mendengar itu aku tambah marah. Aku tahu aku itu anak kampung, jadi tidak ada teman yang menemaniku bermain saat istirahat sekolah. Aku akhirnya pergi ke UKS sendirian. Setelah itu aku kembali ke kelas, tetapi OOW .. Pelajaran sudah dimulai, dan guru IPA di kelas ku Pak Tri kan galak. Akupun memberanikan masuk kedalam kelas dan memberi alasan.
“Yovinda Unny Danita Anggraini (disingkat jadi Yuda..), kenapa kamu telat masuk???” kata Pak Tri.
“Maaf, Pak sebee .. sebelum masuk tadi saya terjatuh karena di jegal Ka .. iya Kamila!!” kataku dengan jujur dan terputus-putus.
“Ya, sudah Bapak izinkan kamu masuk tapi kamu sudah ngerjain PR IPA belum? Kalau udah kamu boleh masuk .. kalau belum mengerjakan harus tunggu diluar sampai pelajaran IPA selesai!! OKE ... ?” kata Pak Tri memaafkan Yuda. Pelajaran terus berlanjut dan sampai akhirnya pelajaran berakhir.
Tengtengteng...
Saatnya jam usai sekolah berbunyi. Semua anak kelas V A berhamburan kelas. Aku menuju taman sekolah. Tiba-tiba ada seorang anak yang mendekatiku.
“Hmm .. nama kamu siapa?” kata anak itu.
“Yuda ... nama kamu siapa, kamu kelas berapa? Apakah kamu mau menjadi temanku?” kata Yuda sembari makan kue kesukaannya.
“Ehmm ... aku Stephanie, aku kelas V A! Eh, aku mau tuh jadi temanmu sekaligus sahabatmu,” kata Stephanie dengan santai. Yuda menganggukan kepala tanda keseriusan. Melihat itu Stephanie menganggukan kepalanya juga.
“YUP... BEST FRIENDS FOREVER.............” seru Yuda.
“Iyaaaa...” ujar Stephanie.
Setelh itu mereka pergi ke kantin membeli jajannan. Dan juga minuman. Setelah itu mereka pergi ke taman belakang sekolah. Yuda berteriaak keeeeeeeeencang sekalii.
“BESSSSST FRIIIEND FOOOOOOREEEEVEEEER, STEPHANIE!?” teriak Yuda dengan kencang.
“IYAAAAAA.... AKHIRNYA AKU RELA MENGUCAPKANNYAAAA... YUUUUUDAAAAAA, BEEEEEEEST FRRRRIIIIIIEND FOOOOOOOREEEEEVEEEER!!??!!?” teriak Stephanie lantang.
Persahabatan mereka berjalan lancar dan mereka janji akan menjaga persahabatan itu selaaaamanyyaa .....!!?? Yuda sangatlah senang mempunyai sahabat seperti Stephanie itu. Yuda berdoa semoga Stephanie mengajak teman-temannya menjadi sahabat Yuda juga tentunya.
